Diferensiasi Sosial dalam Sosiologi

Klasifikasi masyarakat secara horizontal disebut sebagai diferensiasi sosial. Pada hakikatnya diferensiasi sosial adalah pengelompokkan masyarakat berdasarkan latar belakang tertentu yang biasanya sama atau sejenis, seperti jenis kelamin, etnis, dan agama. Pengertian sama ini merujuk pada klasifikasi masyarakat secara horizontal atau sejajar.

1. Pembeda Diferensiasi Sosial

Dalam masyarakat yang beragam (plural society) seperti Indonesia, diferensiasi sosial terjadi akibat pola interaksi antar individu yang memiliki ciri berbeda yang meliputi hal-hal sebagai berikut.

a. Ciri fisik
Diferensiasi timbul karena perbedaan ciri-ciri fisik tertentu seperti bentuk dan tinggi tubuh, bentuk rambut, bentuk mata, warna kulit, maupun bentuk hidung. Ciri ini disebut ciri fenotipe kuantitatif.

b. Ciri sosial
Diferensiasi timbul karena perbedaan pekerjaan yang menimbulkan perbedaan cara pandang dan pola perilaku. Yang termasuk kategori ini adalah perbedaan peranan, prestise, dan kekuasaan.

c. Ciri budaya
Diferensiasi timbul karena perbedaan pandangan hidup suatu masyarakat yang menyangkut nilai-nilai yang dianutnya, seperti sistem religi/kepercayaan dan sistem kekeluargaan.

Baca Juga : Mobilitas Sosial : Pengertian, Faktor, Bentuk, Saluran-saluran dan Dampak

2. Bentuk Bentuk Diferensiasi Sosial

Sebagai perwujudan dari bentuk ketidaksamaan sosial dalam masyarakat, diferensiasi sosial memiliki berbagai bentuk berikut,

a. Diferensiasi sosial berdasarkan ras

Diferensiasi sosial berdasarkan ras merupakan pengelompokan masyarakat berdasarkan ciri-ciri fisiknya seperti warna kulit, warna mata, bentuk rambut, bentuk kepala dan bentuk wajah. Berikut beberapa definisi ras dari para ahli.

1) Horton and Hunt
Ras adalah kelompok manusia yang berbeda dengan kelompok-kelompok lainnya dari segi ciri-ciri fisik bawaan ataupun pengertian yang digunakan masyarakat.
2) Koentjaraningrat
Ras adalah golongan manusia yang secara umum memiliki ciri-ciri tubuh tertentu dengan suatu frekuensi yang besar.
3) Dunn dan Dobshansky
Ras adalah populasi yang dibedakan persamaan gen atau kategori individu yang secara turun-temurun memiliki ciri-ciri fisik dan biologis tertentu. Ras mengandung pengertian secara biologis dan fisik serta tidak termasuk sifat-sifat budayanya. Adapun yang menjadi tanda-tanda fisik sebagai dasar pembagian ras meliputi ciri kualitas dan ciri kuantitas. Ciri kualitas, yaitu warna kulit, bentuk rambut, bentuk lipatan mata, dan bentuk bibir. Ciri kuantitas, yaitu bentuk badan, berat badan, dan indeks kepala.
4) V. D. Berghe
Ras adalah kelompok yang berbeda secara sosial atas dasar kriteria fisik.

Adapun penggolongan atau klasifikasi ras yang dikemukakan oleh ahli somatologi yaitu A. L. Kroeber yang menggambarkan secara jelas garis besar penggolongan ras-ras terpenting di dunia serta hubungan antara satu dengan yang lain, yaitu sebagai berikut.

1) Austroloid

Penduduk asli Australia, yaitu Aborigin.

2) Mongoloid

Mongoloid terdiri dari tiga subras berikut.
a) Asiatic Mongoloid, yaitu Asia Utara, Asia Tengah, dan Asia Timur.
b) Malayan Mongoloid, yaitu Asia Tenggara, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan penduduk asli Taiwan.
c) American Mongoloid, yaitu penduduk asli benua Amerika Utara dan Amerika Selatan (dari orang-orang Eskimo di Amerika Utara sampai penduduk Terra del Fuego di Amerika Selatan).

3) Kaukasoid

Kaukasoid Terdiri dari beberapa subras berikut.
a) Nordic (Eropa Utara sekitar Laut Baltik)
b) Alpine (Eropa Tengah dan Timur)
c) Mediterranean (penduduk sekitar Laut Tengah, Amerika Utara, Armenia, Arab dan Iran)
d) Indic (Pakistan, India, Bangladesh, dan Sri Lanka)

4) Negroid

Negroid terdiri dari tiga ras berikut.
a) African Negroid (Benua Afrika)
b) Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Melayu, dan Filipina )
c) Melanesian (Irian dan Melanesia)

5) Ras-ras khusus

Ras-ras khusus merupakan ras yang tidak dapat diklasifikasikan ke dalam empat ras di atas, antara lain sebagai berikut.
a) Bushman (di daerah Gurun Kalahari. Afrika Selatan)
b) Veddoid (di pedalaman Sri Lanka dan Sulawesi Selatan) Polynesian (di Kepulauan Mikronesia dan Polinesia)
d) Ainu (di Pulau Karafuto dan Hokkaido Jepang Utara)

Sedangkan menurut Ralph Linton, manusia di dunia dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok ras besar, yaitu sebagai berikut.

1) Mongoloid, dengan ciri-ciri kulit warna kuning sampai sawomatang, rambut lurus, bulu badan sedikit, mata sipit (terutama Asia Mongoloid). Ras mongoloid dibagi menjadi dua.

a) Mongoloid Asia, terdiri dari sub ras Tionghoa (orang Jepang, Taiwan, dan Vietnam) dan subras melayu (Malaysia. Indonesia, dan Filipina ).
b) Mongoloid Indian (orang Indian di Amerika ).

2) Kaukasoid memiliki ciri fisik hidung mancung. kulit putih, rambut pirang sampai coklat kehitam-hitaman dan kelopak mata lurus. Ras ini terdiri dari lima subras, yaitu Nordic, Alpin, Mediteran, Armenoid, dan India.

3) Negroid dengan ciri fisik rambut keriting, kulit hitam, bibir tebal dan kelopak mata lurus. Ras ini terdiri dari lima subras yaitu Negrito, Nilitz, Negro Rimba, Negro Oceanis dan Hotentot-Boysesman.

Pada kenyataannya masyarakat Indonesia tersebar dan terdiri atas berbagai ras baik penduduk asli maupun pendatang. Beberapa ras yang mendiami wilayah Indonesia antara lain sebagai berikut.

Baca juga : Pengertian, Karakteristik, sifat, unsur dan fungsi stratifikasi sosial

1) Ras Malayan Mongoloid
Ras ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a) Warna kulit sawo matang.
b) Mata hitam.
c) Rambut hitam serta lurus dan berombak.
d) Hidung dan bibir sedang.
e) Tinggi badan rata-rata 150 – 165 cm.
Penyebaran ras ini meliputi wilayah Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, dan Sulawesi

2) Ras Melanesoid
Ras ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a) Warna kulit hitam.
b) Rambut hitam dan keriting.
c) Bibir agak tebal.
d) Badan tegap.
e) Hidung lebar cenderung pesek.
f) Tinggi badan rata-rata 160 170 cm.
Penyebaran ras ini meliputi wilayah Irian Jaya (Papua), Maluku, dan Nusa Tenggara Timur.

3) Ras Asiatic-Mongoloid
Ras ini sebagian besar adalah kaum pendatang yang biasanya bertempat tinggal di kota-kota besar. Yang termasuk ras ini diantaranya orang Cina, Jepang, dan Korea. Secara umum, ciri-ciri ras ini, yaitu:
a) warna kulit kuning,
b) mata sipit,
c) bibir tipis,
d) rambut hitam dan cenderung lurus,
e) tinggi badan rata-rata 155 – 165 cm.

4) Ras Kaukasoid
Ras ini sebagian besar merupakan kaum pendatang yang biasanya juga bertempat tinggal di kota-kota besar. Yang termasuk ras ini di antaranya orang India, Timur Tengah, Australia, Eropa, dan Amerika.

Ciri-ciri ras Kaukasoid sebagai berikut.
a) Warna kulit untuk orang India agak kuning, sedangkan orang Timur Tengah, Australia, Eropa, dan Amerika adalah putih. Rambut hitam atau pirang.
c) Hidung mancung.
d) Bibir tipis.
e) Tinggi badan rata-rata 165 – 180 cm.

Beraneka ragamnya ras yang ada di Indonesia tentu saja akan menambah keragaman budaya bangsa Indonesia. Setiap ras tersebut biasanya memiliki sistem nilai budaya yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Begitu juga dengan sejarah perkembangan bangsa Indonesia yang mendapat pengaruh dari kaum pendatang baik dari India, Cina, Timur Tengah, maupun Eropa serta kebudayaan Hindu, Budha, Islam, dan Kristen

b. Diferensiasi sosial berdasarkan etnik

Diferensiasi sosial berdasarkan perbedaan etnis atau suku bangsa menunjukkan bahwa masyarakat terdiri atas berbagai suku bangsa dengan bahasa dan kebudayaan masing-masing. Menurut Koentjaraningrat (2009), etnis atau suku bangsa dapat didefinisikan sebagai suatu golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan serta kesatuan bahasa. Beni Ahmad Saebani (2012), mengemukakan ciri-ciri kelompok etnis.

1) Mempunyai nilai-nilai budaya yang sama dan sadar akan rasa kebersamaan dalam suatu bentuk budaya.

2) Membentuk jaringan komunikasi dan interaksi.

3) Menentukan ciri kelompoknya sendiri yang diterima kelompok lain dan dapat dibedakan dari kelompok populasi lain.

c. Diferensiasi sosial berdasarkan agama

Diferensiasi sosial berdasarkan perbedaan agama terlihat dalam kehidupan sosial bahwa masyarakat terdiri atas orang-orang yang menganut agama tertentu termasuk dalam suatu komunitas atau golongan yang disebut umat. Oleh karena itu, di dalam masyarakat kemudian dijumpai sebutan umat Islam, umat Kristen, umat Hindu, umat Budha, maupun umat Konghucu. Sebutan tersebut menunjukkan adanya penggolongan penduduk atau warga masyarakat berdasarkan agama yang dianut.

Baca juga : Perilaku menyimpang dalam sosiologi

d. Diferensiasi sosial berdasarkan gender

Pada umumnya masyarakat beranggapan istilah jender sama dengan jenis kelamin, tetapi sesungguhnya tidaklah demikian. Perbedaan laki-laki dan perempuan akan mencakup tentang perbedaan secara seks dan perbedaan gender. Menurut Mansour Fakih (2010), mengemukakan konsep gender merupakan suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki dan perempuan yang dikonstruksikan secara sosial maupun kultural. Sebagai contoh bahwa perempuan itu dikenal lemah lembut, cantik, emosional atau keibuan. Sementara laki-laki dianggap kuat, rasional, jantan, dan perkasa. Ciri dan sifat itu dapat dipertukarkan antara sifat laki-laki dan perempuan yang bisa berubah-ubah sewaktu-waktu, itulah yang disebut gender.

e. Diferensiasi sosial berdasarkan klan

Klan Merupakan Suatu Kelompok Kekerabatan yang terdapat dalam masyarakat dengan menarik garis keturunan secara unilateral. Klan merupakan kesatuan genealogis (kesatuan keturunan), religio magis (kesatuan kepercayaan), dan tradisi (adat). Sementara menurut Koentjaraningrat, klan merupakan suatu kelompok kekerabatan yang terdiri atas semua keturunan dari seorang nenek moyang yang diperhitungkan melalui garis keturunan sejenis, yaitu warga keturunan laki-laki atau perempuan. Klan sebagai kesatuan genealogis, terbagi menjadi dua, yaitu garis keturunan ibu (matrilineal) dan garis keturunan ayah (patrilineal). Diferensiasi sosial berdasarkan profesi Diferensiasi profesi terjadi karena ada berbagai macam profesi di masyarakat. Profesi berarti pekerjaan. Definisi dari profesi adalah jenis pekerjaan yang dilakukan dengan menggunakan teknik/keterampilan secara intelektual.

Tinggalkan komentar dibawah apabila ada yang perlu dikoreksi,kebenaran hanya milik ALLAH SWT dan kesalahan datangnya dari diri saya sendiri, kita belajar bersama dan sampai jumpa di tulisan berikutnya.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *