TEORI PEMBENTUKAN TATA SURYA

Oke lur.. kali ini kita akan membahas tentang berbagai teori pembentukan tata surya 👍simak terus ya, jangan lupa share dan comment

Jika kalian berdiri pada malam hari ketika udara cerah tanpa awan dan kabut kemudian mencoba mengamati jagat raya, akan tampak bola langit yang dihiasi berjuta-juta bahkan milyaran benda langit, baik yang memancarkan sinar (cahaya) maupun yang menerima dan memantulkan sinar. Suatu tatanan benda langit tersebut disebut tata surya.Teori pembentukan tata surya merupakan suatu hal yang sering menimbulkan perdebatan panjang yang tidak ada ujung pangkalnya. Beberapa ilmuan menyampaikan pendapatnya, dan berbagai pendapat tersebut sudah saya rangkum di sini.


1. Teori Nebula-Hipotesis Kabut (Immanuel Kant 1749-1827 dan P.S de Laplace 1796)

Menurut hipotesanya, bumi itu terjadi dari pecahan gas yang terlepas dari matahari yang karena gaya sentrifugal berotasi sepanjang khatulistiwa, kemudian terlepas berputar-putar dan mendingin, mula-mula berubah menjadi bola gas, menjadi bola cairan dan akhirnya menjadi bola padat yang gelap.Tata surya pada mulanya awan gas atau nebula yang berputar. Sambil memadat, pusat awan ini memutar dengan cepat. Melepaskan cincincincin gas, yang kemudian membentuk planet-planet, satelit-satelit yang beredar. Dan massa intinya menjadi matahari yang sekarang ini.
TEORI PEMBENTUKAN TATA SURYA - teori nebula
proses terbentuk tata surya menurut teori nebula (https://luciafebriarlita17.wordpress.com)

Teori ini telah dipercaya umat manusia selama kira-kira 100 tahun dan karena teori ini tidak dapat memberikan jawaban kepada banyak hal tentang tata surya kita maka teori ini banyak ditinggalkan juga dipengaruhi munculnya teori-teori baru.

2. Teori Planetesimal (Thomas C.Chamberlin 1843-1928 dan Forest R. Moulton)

Menurut teori ini, (Planetisimal adalah butir-butir debu lembut yang dingin dengan garis tengah 0,005–0,008 mm), sebuah kabut pilin itu terdiri dari planetisimal yang saling tarik menarik lalu berlanggar-langgaran, bergesek-gesekan dan merapat menjadi benda-benda langit yang bulat, panas dan pijar yang kemudian terus mendingin. Akhirnya menyusut kembali menjadi bumi dan planet-planet kita yang sekarang. Sedangkan matahari yang terbesar sampai kini masih merupakan benda langit yang panas dan pijar. Sebenarnya ia juga masih mendingin terus dan menyusut-(tiap detik terlepas percikkan gas 4.000.000 ton, sehingga menurut perhitungan, matahari itu akan bertahan selama 16.000.000.000 tahun, untuk kemudian menghilang).
TEORI PEMBENTUKAN TATA SURYA teori planetesimal
proses terbentuk tata surya menurut teori planetesimal (https://www.utakatikotak.com)

Singkatnya, Susunan matahari terlebih dahulu merupakan sebuah kabut pilin. Pada kabut pilin ada himpunan benda-benda halus yang disebut planetesimal. Yang lebih besar menarik yang kecil, kemudian menjadi bola besar di tengah-tengahnya. Akhirnya bola besar itu menjadi matahari dan planetesimal menjadi planet-planet.

( Baca juga : Hakikat Ilmu Geografi )

3. Teori Pasang Surut (Sir James Jeans 1877-1946 dan Harold Jeffreys 1891)

TEORI PEMBENTUKAN TATA SURYA teori pasang surut
proses terbentuk tata surya menurut teori pasang surut (https://pinterdw.blogspot.com)
Menurut teorinya yang disebut juga “Teori Pasang surut”, pada suatu saat dahulu ada sebuah bintang besar pada suatu ketika dalam peredarannya mendekati matahari dan menariknya, sehingga bagian yang menghadap bintang itu menonjol dan terlepaslah gas yang berbentuk cerutu yang kemudian pecah berputar-putar dan mendingin menjadi planet-planet kecil, seperti: Merkurius, Venus, Bumi dan Mars, di tengah-tengah terjadi planet-planet besar seperti: Jupiter dan Saturnus dan pada sisi lain menjadi planet-planet kecil, seperti: Uranus, Neptunus dan Pluto.
Inti dari teori pasang adalah pada suatu ketika ada suatu bintang yang datang mendekati bahkan hampir menyentuh Matahari. Berkat adanya gaya gravitasi, bintang tersebut mengisap filamen gas yang berbentuk cerutu dari tubuh Matahari. Filamen tersebut membesar pada bagian tengahnya dan mengecil di kedua bagian ujung, kemudian membentuk planet. Oleh karena itu, planet-planet yang terletak di bagian tengah seperti Yupiter, Saturnus, dan Uranus, memiliki ukuran lebih besar jika dibandingkan dengan planet yang letaknya di bagian tepi.
okee lurr.. itulah 3 teori yang terdahulu tentang pembentukan tata surya, untuk 3 teori selanjutnya sedulur bisa tunggu postingan saya selanjutnya. Dan apabila sedulur terbantu silahkan share ke teman2 sedulur 👍👍
Lanjutan bisa di lihat DISINI
Tinggalkan komentar dibawah apabila ada yang perlu dikoreksi,kebenaran hanya milik ALLAH SWT dan kesalahan datangnya dari diri saya sendiri, kita belajar bersama dan sampai jumpa di tulisan berikutnya.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *