Hal yang Membuat Kamu Enggan Untuk Berinvestasi
from jurnal.id

If you don’t find a way to make money while you sleep, you will work until you die.

Warren Buffet

Pada jaman yang serba modern ini kita bahkan banyak disuguhkan dengan berbagai instrumen investasi yang menjanjikan, mudah, aman, dan terjamin. Akan tetapi, tidak banyak yang memanfaatkan kondisi tersebut untuk mulai melirik cara lain untuk menyimpan uang. Kebanyakan dari kita hanya mengandalkanya dengan cara mendepositokannya di bank. Walaupun tidak masalah tapi apa salahnya kita mencoba menyimpan uang kita di saham, emas, reksadana, dll. Dan Ini Hal yang Membuat Kamu Enggan Untuk Berinvestasi simak terus yaa..

Perkataan dari Warren Buffet seorang investor, enterpreneur, filantropis serta orang terkaya ke-3 di dunia tahun 2015 asal Amerika Serikat tersebut juga seolah-olah menyindir orang yang hanya bekerja keras saja tanpa tahu bagaimana ia menyimpan hasil upahnya supaya tetap menghasilkan nilai tanpa harus bersusah payah. Padahal semua itu bisa kita lakukan dengan cara menginvestasikan uang yang kita punya.

Hal tersebut nampaknya masih belum termindset di pikiran masyarakat Indonesia saat ini. Terbukti dengan 250Juta jiwa lebih, hanya kurang dari 1Juta yang berinvestasi di saham. Artinya sangat minim sekali minat orang Indonesia untuk berinvestasi. MesoDigital melihat orang-orang yang enggan untuk berinvestasi ,terutama di saham, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Kurangnya Pengetahuan tentang Berinvestasi

Banyak dari kita yang belum mengerti tentang investasi karena memang kurangnya sosialisasi terhadap masyarakat luas. Kebanyakan mereka yang tahu adalah mereka kalangan elit atau kalangan berpendidikan tinggi. Hal inilah yang seharusnya diperhatikan untuk terus digemborkan agar nantinya semua lapisan masyarakat tahu dan paham dengan investasi terutama investasi saham.

Kenapa saham? sebab rata-rata perusahaan besar di Indonesia adalah perusahaan yang menggunakan saham sebagai modalnya. Saham juga banyak dipilih karena dinilai yang paling luas cakupannya dan dapat menghasilkan jumlah target modal yang banyak.

Terlepas dari itu semua sebenarnya apa sih perbedaan antara berinvestasi dengan hanya menyimpan uang saja? Berinvestasi artinya anda mengijinkan uang anda untuk terus bergerak, entah itu naik ataupun turun. Di instrumen saham sendiri jika anda menginvestasikan uang anda dengan benar maka uang anda cenderung akan naik dalam jangka waktu tertentu sesuai model investasi anda. Misalnya anda adalah model investor jangka panjang (lebih dari 1 tahun) maka di rentan waktu anda berinvestasi ada kalanya saham anda atau uang yang anda berikan itu turun, lalu ada saatnya saham anda naik. Tetapi fluktuasi atau perubahan naik turun ini jika dilihat dalam jangka panjang maka akan cenderung naik. Berbeda halnya jika anda tipe investor jangka pendek, yaitu memakai saham untuk trading agar mendapat capital gain(keuntungan yang didapat  ketika harga saham naik), anda akan cenderung membeli sebuah saham perusahaan ketika harganya turun lalu disaat naik maka anda langsung menjualnya.

Sedangkan jika anda hanya menyimpan uang saja maka nilai mata uang tersebut akan turun karena inflasi. Sebagai contoh Rp10.000 rupiah pada tahun 1979 adalah setara dengan Rp347.231 pada tahun 2019(www.simulasikredit.com), woww luar biasa bukan? bayangkan jika anda hanya menyimpan uang anda, maka dulu anda bisa membeli 0,5gr emas sekarang anda hanya bisa membeli semangkuk mi ayam plus es teh. Akan tetapi jika anda terbesit untuk menginvestasikan uang anda misal di emas atau saham, maka sekarang pun anda tetap mendapatkan nilai yang sama seperti sewaktu dulu.

Soo dari penjelasan saya diatas apakah anda masih akan tetap menyimpan uang tanpa menginvestasikannya? terkait dengan investasi, MesoDigital akan membahasnya secara detail di tulisan-tulisan selanjutnya jadi pantengin terus yaa…


BACA JUGA : Mencoba Nabung Emas di Tokopedia

2. Takut dengan uang yang hilang dan hangus karena mencoba berinvestasi(resiko yang tinggi)

Mayoritas dari orang yang awam tentang pasar modal akan menganggap bahwa berinvestasi disini itu adalah keputusan yang sangat beresiko. Karena pasar modal identik dengan stereotip negatif.

Sebenarnya hal tersebut salah kaprah. Ini Hal yang Membuat Kamu Enggan Untuk Berinvestasi!!! Orang yang kehilangan uangnya karena mencoba berkecimpung di pasar modal  itu adalah orang yang seperti yang dijelaskan di nomor 1 yaitu kurang pengetahuan. Orang yang mengetahui profil resiko, Analisa saham, ciri-ciri perusahaan yang memiliki prospek bagus, legalitas perusahaanya tentunya tidak mungkin mengalami hal tersebut. Kebanyakan orang yang seperti ini terjebak di investasi bodong, yang tujuannya hanya untuk memperkaya sekelompok orang.

Jangan sampai anda terjebak di investasi bodong, karena dana yang anda setorkan tidak mungkin kembali lagi ke tangan anda. Pastikan perusahaan tersebut sudah terdaftar di BEI(Bursa Efek Indonesia) atau anda bisa menggunakan perusahaan sekuritas(penghubung antara investor dengan pasar modal) yang saat ini sangat banyak. Tetapi juga jangan asal pilih perusahan sekuritas, pilihlah yang sudah terdaftar di OJK(otoritas Jasa Keuangan).

3. Awam dengan teknologi

Ini adalah masalah yang biasa terjadi di kalangan orang yang sudah lanjut usia. Karena pesatnya perkembangan teknologi sampai-sampai banyak orang yang tertinggal karenanya. Sebenarnya jika kita mau belajar, teknologi akan sangat memudahkan kita dalam berbagai hal. Contohnya kita cukup tahu cara browsing di Google maka semua hal dapat kita telusuri disana. Belajar menjadi lebih mudah karena hanya cukup bawa smartphone saja.

Sama halnya jika anda ingin belajar berinvestasi lalu kemudian anda bertemu dengan blog ini. Masalah awam dengan teknologi ini yang menghalang anda untuk mulai bertindak. Karena jika anda sudah tahu bagaimana pembukaan rekening saham lewat smartphone, bagaimana pendaftaran rekening reksadana lewat smartphone bahkan investasi emas via smartphone maka anda akan lebih termudahkan. Tidak seperti dulu kita harus datang ke BEI atau ke perusahaanya langsung, sekarang ini semua bisa kita lakukan dengan mudah.

Maka dari itu perkaya lagi pengetahuan anda tentang teknologi karena dengan itu maka hidup anda akan jauh lebih mudah.

4. Ribet? Sulit? Mahal? ah masa

Kata itu yang muncul dari benak kalian? ini salah satu pemikiran yang harus mulai anda benahi. Ribet? tentu saja tidak anda hanya perlu install aplikasinya di smartphone lalu ikuti prosedur pendaftarannya. Sulit? tidak juga, bahkan di berbagai pihak sekuritas mereka mempunyai broker yang menyarankan anda untuk memilih rekomendasi saham yang sudah melewati proses analisis. Jadi anda hanya cukup berinvestasi saja. Mahal? tentu tidak, anda tidak harus punya uang jutaan untuk mulai menjadi investor. Cukup hanya dengan uang Rp100.000 anda sudah bisa menjadi investor.

Jangan biarkan waktu anda terbuang sia-sia karena,

Waktu adalah teman terbaik untuk berinvestasi


Untuk teknisnya bagaimana akan saya bahas di tulisan saya selanjutnya, disini saya hanya berbagi untuk teman-teman semua bagaimana merambah masuk ke pasar modal di indonesia dengan cara belajar tentang investasi dan resikonya.

Pada akhirnya MesoDigital hanya ingin mencoba mengajak pembaca tercinta untuk menjadi seorang investor meskipun hanya Rp100.000 saja. Bayangkan jika setiap orang Indonesia sedikitnya memegang saham Rp100.000X250Jt penduduk, banyak sekali bukan?yaa dengan cara tersebut berarti anda berkontribusi untuk membangun negeri kita tercinta agar tidak dikuasai oleh asing.


Tinggalkan komentar dibawah apabila ada yang perlu dikoreksi,kebenaran hanya milik ALLAH SWT dan kesalahan datangnya dari diri saya sendiri, kita belajar bersama dan sampai jumpa di tulisan berikutnya

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *